17 Maret 2013// 2 Korintus 8,1-7
Tema: AKU JUGA – AMBIL BAGIAN – AMBIL
BAGIAN – PELAYANAN KASIH
8:1
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia
yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi
dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan
meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku
bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan
melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan
kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga
beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang
kudus.
8:5 Mereka
memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri
mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga
kepada kami.
8:6 Sebab
itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan
pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.
8:7 Maka
sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam
perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam
kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan
kasih ini.
Surat Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus memuji kemurahan
hati orang Makedonia di Filipi. Meskipun mereka sangat kekurangan dan sedang
menderita, mereka tetap ingin memberkati orang lain secara materi. Sebenarnya
Paulus ingin mengingatkan jemaat Korintus akan kanji mereka memberikan sumbangan
dana untuk kepentingan pelayanan Paulus. Ia memberikan dasar-dasar yang benar
dalam memberi di gereja. Dari teladan mereka kita tahu bahwa Allah senang
ketika kita memberi …
- Berdasarkan
wahyu ilahi. Tuhan
sudah menyatakan dalam Kitab Suci bagaimana kita harus hidup. Dia mau kita
mendasarkan semua keputusan kita pada prinsip-prinsip Alkitab, bukan pada
pemikiran kita sendiri. Menentukan besarnya donasi hanya dengan melihat
sisa uang yang ada, berarti bergantung pada “diri sendiri”, bukan
memercayai Allah.
- Dari
kekurangan kita.
Orang-orang percaya di Makedonia kekurangan, tetapi mereka tidak
membiarkan kekurangan itu menghalangi mereka untuk memberi. Mereka tetap
memberi dari milik mereka yang sedikit. Janda yang mempersembahkan dua
keping uang terakhirnya dipuji Yesus karena persembahannya itu (Markus
12:42-44). Kita tidak perlu berkelimpahan dulu untuk bisa memberi.
- Kepada
orang-orang yang merawat kerohanian kita.
Alkitab memerintahkan kita untuk membawa persembahan kita ke gereja
setempat, agar dapat dipakai untuk meluaskan pekerjaan Allah. Rasul Paulus
dan rasul-rasul lain dapat mengabarkan injil karena dukungan jemaat di
Yerusalem. Orang Makedonia sadar bahwa mereka berhutang kepada orang-orang
percaya itu, sehingga mereka juga ingin balas memberi.
Akal budi manusia mengatakan, kita tidak bisa memberi apabila kita
banyak hutang atau pemasukan sedikit. Tetapi Alkitab memerintahkan kita untuk
percaya bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita (Filipi 4:19) – dan
memberi dengan murah hati. Apakah Anda hidup sesuai dengan prinsip ini?
Memberia dalah bagian dari kehidupan
dan iman orang Kristen sesuai dengan pengorbanan Kristus yang telah memberikan
nyawanya sebagai tebusan bagi kita dari kuasa dosa. Gereja = eklesia (dipanggil untuk keluar)
boleh juga kita artikan sebagai tindakan
untuk memberikan diri kepada orang/ oknum yang ada di luar diri sendiri.
Memberi bukan hanya masalah uang
tetapi setiap pemberian dari Tuhan berupa talenta, kepintaran dll adalah
pemberian TUhan yang patut untuk kita salurkan. Prinsip dalam memberi bukan hanya ketika kita
memiliki dalam arti duniawi karena sesungguhnya dalam Tuhan kita kaya raya dan
dicukupkan segala sesuatunya. Kekayaan
boleh dalam bentuk teman curhat, mendoakan, mengajari, melindungi dll.
24 Maret 2013// Nats. 1 Kor 3,4-9
Tema: KAWAN – KAWAN – KAWAN SEKERJA
ALLAH – KAWAN SEKERJA ALLAH
3:4 Karena
jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain
berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan,
bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi,
apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi
percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena
itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang
memberi pertumbuhan.
3:8 Baik
yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima
upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja
Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Rasul Paulus memperingati jemaat
Korintus yang telah memilah-milah para penginjil yang datang melayani mereka.
Sepertinya mereka tidak terfokus lagikepada firman Tuhan tapi telah terfokus
kepada orangnya (yang menyampaikannya). Paulus tidak menyalahkan penginjil
lainnya yakni Apolos, Kefas atau Kristus tapi yang terpenting adalah firman itu
sendiri. Para penginjil telah menaburkan firman namun Tuhan lah yang telah memberikan
pertumbuhan. Di gereja tidak ada pembeda-bedaan dan pengelompokan tetapi satu
adanya karena gereja adalah kudus dan am. Kita semuanya sama di hadapan Tuhan
tanpa perbedaan. Baik jemaat atau para majelis, baik anak-anak atau orang
dewasa.
29 Maret 2013// Nats. Lukas 23,33-43
Tema: YESUS DISALIBKAN
3:33
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus
di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya
dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
23:34
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
23:35
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek
Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan
diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."
23:36 Juga
prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam
kepada-Nya
23:37 dan
berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah
diri-Mu!"
23:38 Ada
juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi".
23:39
Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya:
"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
23:40
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan
perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu
ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
23:43 Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah
proses dari penyelamatan dosa manusia yang ditempuhNya melalui jalan kehinaan,
disiksa dan disalibkan. Sulit bagi kita secara logika untuk memahami jalan
keselamatan ini, tapi kita berdoa agar kita boleh merasakannya dalam hati kita.
Seorang anak Tuhan telah memberikan dirinya menjadi manusia yang hina dan
disalibkan adalah menandakan dosa-dosa kita yang harus ditebus dengan rasa
malu. Penyaliban Yesus adalah kemenangan kita dari kuasa dosa dan kematian.
31 Maret 2013// Nats. Markus 16:1-8
Tema: DIMENAGKAN UNTUK MEMENANGKAN
16:1
Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome
membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
16:2 Dan
pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah
mereka ke kubur.
16:3
Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan
batu itu bagi kita dari pintu kubur?"
16:4
Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat
besar itu sudah terguling.
16:5 Lalu
mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah
putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut,
16:6
tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari
Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di
sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
16:7
Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus:
Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang
sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
16:8 Lalu mereka keluar dan lari
meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak
mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka
sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus
sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat
berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
Penjelasan:
Peristiwa kebangkitan Yesus berada di
luar jangkauan manusia (maria Magdalena, Mariaibu Yakobus dan Salome), di mana
rencana mereka datang ke kuburan Yesus pada pagi-pagi adalah untuk jiarah. Taka
da terbersit dalam benak mereka bahwa Yesus akan bangkit. Kesedihan yang mereka
alami ketika kematian Yesus telah menutup mata iman mereka bahwa Yesus sudah pernah katakana bahwa Ia akan bangkit
kembali. Keheranan yang terjadi adalah
ketika pintu kubur telah terbuka dan mereka langsung memastikan tempat
terbaringnya mayat Yesus. Namun apa yang mereka alami? Seorang muda menyapa mereka dan mengatakan bahwa Ia telah
bangkit. Atas anjuran orang muda itu mereka segera pulang ke Galilea sebab
Yesus telah mendahului mereka. Betap ameluapnya
hati mereka antara percaya dan tidak percaya. Namun berita ini menjadi evanggelium
yang harus diberitakan kepada para mudrid-murid kemudian kepada semua bangsa.
Inilah hakekat orang Kristen yang harus
membawa dan memberitakan berita Injil kepada siapa saja dan di mana saja. Biarlah
kebangkitan dan kemenangan Kristus menjadi
kesaksian bagi kita. Dan kita harus membagikannya kepada sesama kita.
31 Maret 2013// Nats. Josua 14:1-5
Tema: SUKU – BANYAK SUKU –
KEPELBAGAIAN SUKU – PLURALISME
14:1
Inilah semuanya yang diterima oleh orang Israel sebagai milik pusaka di tanah
Kanaan, yang telah dibagikan kepada orang Israel oleh imam Eleazar, dan Yosua
bin Nun dan para kepala kaum keluarga dari suku-suku mereka,
14:2
dengan mengundi milik pusaka itu, seperti yang diperintahkan TUHAN dengan
perantaraan Musa mengenai suku-suku yang sembilan setengah itu.
14:3 Sebab
kepada suku-suku yang dua setengah lagi telah diberikan Musa milik pusaka di
seberang sungai Yordan, tetapi kepada orang Lewi tidak diberikannya milik
pusaka di tengah-tengah mereka.
14:4 Sebab
bani Yusuf merupakan dua suku, Manasye dan Efraim. Maka kepada orang Lewi tidak
diberikan bagiannya di negeri itu, selain dari kota-kota untuk didiami, dengan
tanah penggembalaannya untuk ternak dan hewan mereka.
14:5 Seperti yang diperintahkan TUHAN
kepada Musa, demikianlah diperbuat oleh orang Israel dan dibagi-bagi merekalah
negeri itu.
Judul:
Keadilan Tuhan dan rasa syukur
Dalam
perjuangan umat Israel menaklukkan tanah Kanaan, Allah berperan sangat besar dalam Memimpin dan menyertai
mereka. Melalui ketaatan dan iman mereka kepada Allah, sudah banyak wilayah
yang ditaklukkan. Namun, masih ada daerah-daerah yang belum ditaklukkan.
Walaupun
Yosua sudah lanjut usia, Tuhan tetap memerintah dia untuk membagikan tanah Kanaan kepada sembilan
setengah suku itu. Perintah tersebut menunjukkan bahwa Tuhan menghargai setiap perjuangan Israel dan akan memberikan tanah
pusaka secara adil, terbuka, dan
proporsional sesuai dengan populasi mereka. Hal ini penting agar tidak ada yang
kekurangan dan tidak ada yang kelebihan, sesuai dengan perintah Tuhan
(lih. Bil. 33:54).
Pembagian
tanah pusaka dilakukan secara terbuka di hadapan para pemimpin dan umat.
Masing-masing suku diperlakukan secara adil karena mereka telah berjuang
bersama dan sekarang mendapatkan warisan sesuai dengan ketentuan Tuhan.
Bagian wilayah yang mereka terima harus
dijaga dan dihargai. Mereka tidak diizinkan mengambil milik pusaka dari suku
lain. Hal itu sesuai dengan ketentuan Tuhan bahwa milik pusaka orang Israel tidak boleh
beralih dari satu suku ke suku lainnya
(Bil. 36:7).Kita
bersyukur karena Tuhan menghargai setiap perjuangan iman kita. Ketika
menghadapi pergumulan dalam kehidupan sehari-hari, jangan berpikir bahwa Allah
tidak memperhatikannya. Dia hadir ketika kita mempertimbangkan sesuatu untuk mengambil
keputusan. Dia hadir dalam iman kita yang terdalam. Bukan sekadar hadir, tetapi
juga mengapresiasi keputusan iman yang sejalan dengan kehendak-Nya.
Kita
juga bersyukur karena Ia berlaku adil dengan memberkati umat-Nya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Namun, banyak orang merasa selalu
kurang. Berkat-berkat yang Allah berikan berupa materi, bakat, kesempatan, atau
dalam bentuk apa pun, bukan untuk dihabiskan demi memuaskan hawa nafsu
melainkan untuk dipergunakan sesuai dengan kehendak-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar