Jumat, 08 Maret 2013

SERMON SM GKPS HANG TUAH


17 Maret 2013// 2 Korintus 8,1-7
Tema: AKU JUGA – AMBIL BAGIAN – AMBIL BAGIAN – PELAYANAN KASIH

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.
8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
Surat Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus memuji kemurahan hati orang Makedonia di Filipi. Meskipun mereka sangat kekurangan dan sedang menderita, mereka tetap ingin memberkati orang lain secara materi. Sebenarnya Paulus ingin mengingatkan jemaat Korintus akan kanji mereka memberikan sumbangan dana untuk kepentingan pelayanan Paulus. Ia memberikan dasar-dasar yang benar dalam memberi di gereja. Dari teladan mereka kita tahu bahwa Allah senang ketika kita memberi …
  1. Berdasarkan wahyu ilahi. Tuhan sudah menyatakan dalam Kitab Suci bagaimana kita harus hidup. Dia mau kita mendasarkan semua keputusan kita pada prinsip-prinsip Alkitab, bukan pada pemikiran kita sendiri. Menentukan besarnya donasi hanya dengan melihat sisa uang yang ada, berarti bergantung pada “diri sendiri”, bukan memercayai Allah.
  2. Dari kekurangan kita. Orang-orang percaya di Makedonia kekurangan, tetapi mereka tidak membiarkan kekurangan itu menghalangi mereka untuk memberi. Mereka tetap memberi dari milik mereka yang sedikit. Janda yang mempersembahkan dua keping uang terakhirnya dipuji Yesus karena persembahannya itu (Markus 12:42-44). Kita tidak perlu berkelimpahan dulu untuk bisa memberi.
  3. Kepada orang-orang yang merawat kerohanian kita. Alkitab memerintahkan kita untuk membawa persembahan kita ke gereja setempat, agar dapat dipakai untuk meluaskan pekerjaan Allah. Rasul Paulus dan rasul-rasul lain dapat mengabarkan injil karena dukungan jemaat di Yerusalem. Orang Makedonia sadar bahwa mereka berhutang kepada orang-orang percaya itu, sehingga mereka juga ingin balas memberi.
Akal budi manusia mengatakan, kita tidak bisa memberi apabila kita banyak hutang atau pemasukan sedikit. Tetapi Alkitab memerintahkan kita untuk percaya bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita (Filipi 4:19) – dan memberi dengan murah hati. Apakah Anda hidup sesuai dengan prinsip ini?
Memberia dalah bagian dari kehidupan dan iman orang Kristen sesuai dengan pengorbanan Kristus yang telah memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi kita dari kuasa dosa.  Gereja = eklesia (dipanggil untuk keluar) boleh juga kita artikan  sebagai tindakan untuk memberikan diri kepada orang/ oknum yang ada di luar  diri sendiri.  Memberi bukan hanya  masalah uang tetapi setiap pemberian dari Tuhan berupa talenta, kepintaran dll adalah pemberian TUhan yang patut untuk kita salurkan.  Prinsip dalam memberi bukan hanya ketika kita memiliki dalam arti duniawi karena sesungguhnya dalam Tuhan kita kaya raya dan dicukupkan segala sesuatunya.  Kekayaan boleh dalam bentuk teman curhat, mendoakan, mengajari, melindungi dll.


24 Maret 2013// Nats.  1 Kor 3,4-9
Tema: KAWAN – KAWAN – KAWAN SEKERJA ALLAH – KAWAN  SEKERJA ALLAH

3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Rasul Paulus memperingati jemaat Korintus yang telah memilah-milah para penginjil yang datang melayani mereka. Sepertinya mereka tidak terfokus lagikepada firman Tuhan tapi telah terfokus kepada orangnya (yang menyampaikannya). Paulus tidak menyalahkan penginjil lainnya yakni Apolos, Kefas atau Kristus tapi yang terpenting adalah firman itu sendiri. Para penginjil telah menaburkan firman namun Tuhan lah yang telah memberikan pertumbuhan. Di gereja tidak ada pembeda-bedaan dan pengelompokan tetapi satu adanya karena gereja adalah kudus dan am. Kita semuanya sama di hadapan Tuhan tanpa perbedaan. Baik jemaat atau para majelis, baik anak-anak atau orang dewasa.

29 Maret 2013// Nats.  Lukas 23,33-43
Tema: YESUS DISALIBKAN

3:33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
23:35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."
23:36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya
23:37 dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!"
23:38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi".
23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah proses dari penyelamatan dosa manusia yang ditempuhNya melalui jalan kehinaan, disiksa dan disalibkan. Sulit bagi kita secara logika untuk memahami jalan keselamatan ini, tapi kita berdoa agar kita boleh merasakannya dalam hati kita. Seorang anak Tuhan telah memberikan dirinya menjadi manusia yang hina dan disalibkan adalah menandakan dosa-dosa kita yang harus ditebus dengan rasa malu. Penyaliban Yesus adalah kemenangan kita dari kuasa dosa dan kematian.


31 Maret 2013// Nats.  Markus 16:1-8
Tema: DIMENAGKAN UNTUK MEMENANGKAN

16:1 Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus.
16:2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
16:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"
16:4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
16:5 Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Mereka pun sangat terkejut,
16:6 tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
16:7 Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

Penjelasan:
Peristiwa kebangkitan Yesus berada di luar jangkauan manusia (maria Magdalena, Mariaibu Yakobus dan Salome), di mana rencana mereka datang ke kuburan Yesus pada pagi-pagi adalah untuk jiarah. Taka da terbersit dalam benak mereka bahwa Yesus akan bangkit. Kesedihan yang mereka alami ketika kematian Yesus telah menutup mata iman mereka bahwa Yesus  sudah pernah katakana bahwa Ia akan bangkit kembali.  Keheranan yang terjadi adalah ketika pintu kubur telah terbuka dan mereka langsung memastikan tempat terbaringnya mayat Yesus. Namun apa yang mereka alami? Seorang muda  menyapa mereka dan mengatakan bahwa Ia telah bangkit. Atas anjuran orang muda itu mereka segera pulang ke Galilea sebab Yesus telah mendahului mereka.  Betap ameluapnya hati mereka antara percaya dan tidak percaya. Namun berita ini menjadi evanggelium yang harus diberitakan kepada para mudrid-murid kemudian kepada semua bangsa. Inilah hakekat orang Kristen yang  harus membawa dan memberitakan berita Injil kepada siapa saja dan di mana saja. Biarlah kebangkitan dan kemenangan  Kristus menjadi kesaksian bagi kita. Dan kita harus membagikannya kepada sesama kita.

31 Maret 2013// Nats.  Josua 14:1-5
Tema: SUKU – BANYAK SUKU – KEPELBAGAIAN SUKU – PLURALISME

14:1 Inilah semuanya yang diterima oleh orang Israel sebagai milik pusaka di tanah Kanaan, yang telah dibagikan kepada orang Israel oleh imam Eleazar, dan Yosua bin Nun dan para kepala kaum keluarga dari suku-suku mereka,
14:2 dengan mengundi milik pusaka itu, seperti yang diperintahkan TUHAN dengan perantaraan Musa mengenai suku-suku yang sembilan setengah itu.
14:3 Sebab kepada suku-suku yang dua setengah lagi telah diberikan Musa milik pusaka di seberang sungai Yordan, tetapi kepada orang Lewi tidak diberikannya milik pusaka di tengah-tengah mereka.
14:4 Sebab bani Yusuf merupakan dua suku, Manasye dan Efraim. Maka kepada orang Lewi tidak diberikan bagiannya di negeri itu, selain dari kota-kota untuk didiami, dengan tanah penggembalaannya untuk ternak dan hewan mereka.
14:5 Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat oleh orang Israel dan dibagi-bagi merekalah negeri itu.

Judul: Keadilan Tuhan dan rasa syukur

Dalam perjuangan umat Israel menaklukkan tanah Kanaan, Allah berperan     sangat besar dalam Memimpin dan menyertai mereka. Melalui ketaatan dan iman mereka kepada Allah, sudah banyak wilayah yang ditaklukkan. Namun, masih ada daerah-daerah yang belum ditaklukkan.
Walaupun Yosua sudah lanjut usia, Tuhan tetap memerintah dia untuk   membagikan tanah Kanaan kepada sembilan setengah suku itu. Perintah tersebut menunjukkan bahwa Tuhan menghargai setiap     perjuangan Israel dan akan memberikan tanah pusaka secara adil,     terbuka, dan proporsional sesuai dengan populasi mereka. Hal ini penting agar tidak ada yang kekurangan dan tidak ada yang     kelebihan, sesuai dengan perintah Tuhan (lih. Bil. 33:54).
Pembagian tanah pusaka dilakukan secara terbuka di hadapan para pemimpin dan umat. Masing-masing suku diperlakukan secara adil karena mereka telah berjuang bersama dan sekarang mendapatkan     warisan sesuai dengan ketentuan Tuhan. Bagian wilayah yang mereka  terima harus dijaga dan dihargai. Mereka tidak diizinkan mengambil milik pusaka dari suku lain. Hal itu sesuai dengan ketentuan Tuhan     bahwa milik pusaka orang Israel tidak boleh beralih dari satu suku  ke suku lainnya (Bil. 36:7).Kita bersyukur karena Tuhan menghargai setiap perjuangan iman kita. Ketika menghadapi pergumulan dalam kehidupan sehari-hari, jangan berpikir bahwa Allah tidak memperhatikannya. Dia hadir ketika kita     mempertimbangkan sesuatu untuk mengambil keputusan. Dia hadir dalam iman kita yang terdalam. Bukan sekadar hadir, tetapi juga mengapresiasi keputusan iman yang sejalan dengan kehendak-Nya.
Kita juga bersyukur karena Ia berlaku adil dengan memberkati umat-Nya    sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Namun, banyak orang merasa     selalu kurang. Berkat-berkat yang Allah berikan berupa materi, bakat, kesempatan, atau dalam bentuk apa pun, bukan untuk   dihabiskan demi memuaskan hawa nafsu melainkan untuk dipergunakan sesuai dengan kehendak-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar